Selasa, 18 Januari 2011

Stevia, tanaman manis sebagai pengganti gula non kalori

Stevia, tanaman manis sebagai pengganti gula non kalori

(foto google)
Disadur dari berbagai media untuk tambah ilmu dan wawasan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Gula memang bisa jadi bahan makanan pengacau diet Anda. Sebab, makin banyak mengonsumsi gula, membuat Anda makin ingin menyantapnya terus. Karena itu, meski penganan mengandung gula dapat menjadi makanan pembangkit mood, tapi sebaiknya jangan dikonsumsi berlebihan.

Masalahnya, gula yang kita konsumsi sehari-hari kebanyakan adalah gula yang telah diproses, yang tinggi kalori. Inilahnya yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Agar tak terlampau sering mengonsumsi gula proses pabrik, selingi dengan gula alami. Berikut ini bisa menjadi penggantinya. Antara lain:

Madu
- Cairan manis yang didapat dari sarang lebah
Keuntungan: madu cenderung mengandung glycemic (suatu kadar yang menunjukkan berapa banyak suatu makanan dapat meningkatkan kadar gula di dalam tubuh*) rendah. Anda dapat menggunakan madu untuk menambah rasa manis di minuman atau makanan Anda.
Catatan: mengandung kalori dan karbohidrat yang tinggi. Jadi, konsumsi secukupnya
Agave
- Tumbuhan asal Mexico ini adalah daun yang berbentuk seperti nanas, yang mengandung cairan kental manis (mirip madu).
Keuntungan: Mengandung glycemic* yang rendah dan bisa menjadi alternatif sehat dari gula. Sangat coocok dikonsumsi oleh pengidap diabetes, yang mengalami resistansi insulin. Atau, bagi Anda yang sedang menjaga asupan karbohidrat.

Fruktosa
- Gula alami yang didapat dari sari buah-buahan.
Keuntungan: Sari gula dari buah ini juga sudah bisa Anda dapatkan dalam bentuk kemasan di pasar swalayan yang menyediakan bahan-bahan makanan impor. Fruktosa rasanya lebih manis ketimbang gula biasa. Gunakan sedikit saja.
Catatan: Fruktosa buatan yang diproses pabrik bisa didapat dari minuman bersoda atau minuman manis lainnya. Jenis fruktosa ini berbeda dari fruktosa alami. Fruktosa buatan dapat meningkatkan kadar lemak di tubuh yang berujung pada penyakit jantung. Jadi, sebaiknya konsumsi frutosa alami yang berasal dari buah-buahan.

Stevia
Penderita diabetes dan obesitas jangan terlalu risau mengkonsumsi gula. Sebab, daun Stevia mampu menjadi bahan pemanis yang bisa menghasilkan hingga 400 kali lipat dibandingkan dengan manis yang dihasilkan gula tebu. Dari laporan kesehatan yang diterima baik laporan laboratorium maupun pengguna konsentrat stevia setiap hari.

- Buah bercita rasa manis dari Amerika Selatan. Bisa didapat dalam bentuk bubuk atau cairan di pasar swalayan yang menyediakan bahan-bahan makanan impor.
Keuntungan: cita rasa manisnya sangat kuat. Jadi, gunakan secukupnya.
Penelitian ilmiah mengindikasikan bahwa Stevia efektif meregulasi gula darah dan kedepannya membuatnya normal. Sebuah studi juga mengindikasikan bahwa stevia memberi efek berbeda pada orang tekanan darah rendah dan tekanan darah normal. Daun Stevia juga menghambat pertumbuhan bakteri dan organisme yang menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang menyebabkan gangguan gigi dan penyakit gusi. Gambaran ini diperkuat dengan laporan pengguna Stevia yang lebih tahan terhadap serangan flu.

"Pohon Stevia ini saya peroleh dari Bandung waktu saya berkunjung ke sana. Saya sudah mencoba membudidayakannya di dalam pot dan saya juga menjualnya jika ingin ditanam sendiri," kata wanita yang bernama asli Sarinten ini.

Diketahui, Stevia adalah tumbuhan perdu asli dari Paraguay. Cocok pada tanah berpasir dengan tinggi tanaman maksimal 80 cm. Daunnya memiliki rasa manis dan menyegarkan. Gula stevia telah di komersilkan di Jepang, Korea, China, Amerika Selatan untuk bahan pemanis bagi penderita diabetes dan kegemukan (obesitas).

Jenis Stevia yang pernah ditanam di Indonesia berasal dari Jepang, Korea dan China. Bahan tanaman tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan tanaman Stevia sangat beragam. Kualitas daun Stevia dipengaruhi banyak faktor lingkungan seperti jenis tanah, irigasi, penyinaran dan sirkulasi udara. Harus dijaga dari gangguan bakteri dan jamur. Kualitas Stevia didasarkan atas aroma, rasa, bentuk dan rasanya.

Dalam penggunaannya Stevia menghasilkan rasa manis yang unik tidak seperti pemanis kebanyakan yang menimbulkan rasa pahit pada akhirnya. Air daun Stevia dapat pula digunakan sebagai perawatan kulit. Di Paraguay dan Amerika, cairan daun stevia digunakan untuk membuat sabun herbal, masker wajah, krim rambut dan juga bisa dibuat shampoo.

Selama masa balita diketahui bahwa makanan dengan pemanis seperti permen, es krim, soda dan kue menyebabkan gigi berlubang. Tetapi tidak bila menggunakan pemanis yang dihasilkan dari daun Stevia. Pemanis ini sudah terbukti aman untuk dikonsumsi, terlebih lagi buat penderita diabetes dan obesitas, bahkan untuk anak-anak sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar